⚠️ SABAR DENGAN GANGGUAN ORANG LAIN
Tabiat manusia adalah hidup bersosial. Demikianlah fitrah manusia yang diberikan Allah Ta’ala. Tidak mungkin manusia mampu hidup memisahkan diri dari orang lain. Ia butuh orang lain yang hidup bersamanya. Manusia biasa tinggal bersama orang-orang sebangsanya.
Namun kebersamaan manusia itu juga memunculkan gesekan. Semakin sering seseorang bersama, maka akan muncul juga masalah. Karena manusia itu punya karakter yang berbeda-beda. Punya sifat dan cara pandang kehidupan yang tidak sama. Walaupun kebersamaan itu dalam status yang kuat. Seperti hubungan pernikahan, persaudaraan, kerabat, tetangga, sahabat, rekan kerja, dll. Allah Ta’ala berfirman,
وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْخُلَطَاءِ لَيَبْغِي بَعْضُهُمْ عَلَى بَعْضٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَقَلِيلٌ مَنهُمْ
“Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebahagian mereka berbuat zalim kepada sebahagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini.” [Quran Shad: 24]
Tidak sedikit hubungan di tengah manusia; baik hubungan suami istri, keluarga, saudara, tetangga, teman, rekan kerja dan bisni, terjadi kezaliman di tengah mereka. Terjadilah permusuhan. Hal itu terjadi karena lalainya mereka memperhatikan hak antar sesama. Dan ini sesuatu yang tidak mengherankan. Kalau seandainya ada orang yang selamat dari kezaliman, pastilah mereka para nabi. Karena bagusnya interaksi para nabi dengan manusia. Tapi bersamaan dengan itu, mereka pun tidak selamat dari disakiti manusia. Allah Ta’ala berfirman,
وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ
“Dan seperti itulah, telah Kami adakan bagi tiap-tiap nabi, musuh dari orang-orang yang berdosa. Dan cukuplah Tuhanmu menjadi Pemberi petunjuk dan Penolong.” [Quran Al-Furqan: 31].
Karena tak ada seorang pun yang selamat dari gangguan manusia. Artinya, kita tak bisa menuntut dari sisi luar. Tapi diri kitalah yang kita latih untuk pandai menyikapinya. Dan sabar dalah sikap terbaik dalam hal ini. Seseorang harus memiliki sifat sabar Ketika dizalimi dan diperlakukan buruk baik dalam urusan dirinya, hartanya, dan kehormatannya.
Sabar dengan gangguan orang lain adalah amal shaleh yang mulia. Orang yang mengamalkannya menempati kedudukan yang tinggi dalam kebaikan, keutamaan, dan derajat keimanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ.
Seorang mukmin yang bergaul di tengah masyarakat dan bersabar terhadap gangguan mereka, itu lebih baik dari pada seorang mukmin yang tidak bergaul di tengah masyarakat dan tidak bersabar terhadap gangguan mereka.” [HR. At Tirmidzi].
Mohonlah pertolongan kepada Allah dan bersabarlah terhadap apa yang Anda tidak sukai dalam interaksi dengan manusia. Baik itu datang dari anak, orang tua, suami atau istri, tetangga baik yang dekat maupun jauh, dll. siapa yang melatih diri untuk bersabar, maka akan Allah anugerahi sifat sabar.
0 komentar:
Posting Komentar