PERBANYAK KEBAIKAN DAN PAHALA, DENGAN BANYAK BERDOA
وَعَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنِ النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: «إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ الْعِبَادَةُ» رَوَاهُ الْأَرْبَعَةُ، وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ.
• Dari an-Nuʼman bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,
“Sesungguhnya doa adalah ibadah.”
H.R. Imam empat [Abu Dawud (1479), at-Tirmidzi (2969), an-Nasaʼi (Al-Kubra, 11400), Ibnu Majah (3828)]. Dinyatakan shahih oleh at-Tirmidzi.
وَلَهُ مِنْ حَدِيثِ أَنَسٍ بِلَفْظِ: «الدُّعَاءُ مُخُّ الْعِبَادَةِ».
• Dalam riwayat at-Tirmidzi [3371], dari Anas radhiyallahu ‘anhu, lafazh haditsnya,
“Doa adalah inti ibadah.”
وَلَهُ مِنْ حَدِيثِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَفَعَهُ: «لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللَّهِ مِنَ الدُّعَاءِ» وَصَحَّحَهُ ابْنُ حِبَّانَ وَالْحَاكِمُ.
• Juga dalam riwayat at-Tirmidzi [3370], dari Abu Hurairah, (dari Nabi ﷺ),
“Tidak ada sesuatu yang lebih utama di sisi Allah daripada doa.”
Dinyatakan sebagai hadits shahih oleh Ibnu Hibban [870] dan al-Hakim [1852].
📚 Petikan Pelajaran dari Hadits
Berdoa kepada Allah adalah ibadah yang luar biasa. Ringannya berdoa jangan sampai membuat kita menganggap doa sebagai ibadah biasa.
Orang yang berdoa berada dalam ibadah yang mulia; sebab melalui doa tersebut ia telah meyakini keagungan sifat-sifat Allah.
[Syarah Kitab al-Jamiʼ karya Syaikh Abdul Aziz bin Baaz, hlm. 213-214].
- Orang yang berdoa berarti mengakui dan yakin bahwa Allah Mahakaya, pemilik segalanya; karena itu ia meminta kepada-Nya.
- Orang yang berdoa percaya bahwa Allah Mahadermawan; bahwa Allah mendengar doa hamba yang meminta dan memberikan apa yang diperlukannya.
- Orang yang berdoa juga percaya bahwa Allah Mahakuasa; ringan bagi-Nya untuk memberikan permintaan para hamba.
- Orang yang berdoa pun percaya bahwa Allah Maha Pengasih dan Penyayang, Mahalembut kepada para hamba-Nya; karena itu ia mengarahkan tiap keperluannya kepada Allah.
💎 Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berpesan, “Maka penting bagi kita untuk memperbanyak doa dan ibadah. Orang beriman tidak sepatutnya untuk bosan dan lemah dari dua hal ini. Perlu untuk memperbanyak doa agar terus berada di atas kebaikan.
Sedangkan sesuatu yang disebut dalam doa, maka bisa jadi akan diberikan jika yang terbaik seperti itu; bisa pula tertunda, jika yang baik untuknya adalah ditunda.
Doamu tidak akan pernah sia-sia. Selama berdoa, engkau terus di atas kebaikan; pahala yang langsung diberi, permintaan yang dikabulkan atau ditangguhkan, ataupun dianugerahi sesuatu yang lebih baik daripada yang engkau pinta.
Ingatlah, bahwa Rabb-mu Mahabijaksana.”
Syarah Kitab al-Jamiʼ, hlm. 215-216.
0 komentar:
Posting Komentar