nasihat perfect
Posted by dakwahku in | November 17, 2024 No comments

 PINTU MASUKNYA SYAITHON KEPADA MANUSIA !

قال الإمام ابن الجوزي - رحمه الله - :

« البابُ الأعظمُ الذي يدخلُ منه إبليسُ على الناس، هو الجهلُ، فهو يدخلُ منه على الجهّال بأمان » .


📚 |[ المصدر: ‏« تلبيس إبليس » (١٣٠) ]|


Al-Imam Ibnul Jauzi rohimahulloh pernah berkata:

"Pintu masuk yang paling besar, yang mana iblis akan masuk darinya kepada manusia (untuk menggoda dan menyesatkan mereka), adalah (pintu yang berupa) AL-JAHL (kebodohan terhadap perkara agamanya) !

Dia akan masuk dari pintu tersebut kepada orang-orang yang bodoh, dengan amannya (tanpa ada halangan dan tanpa kesulitan sama sekali) !".

(Talbisul Iblis, hal. 130)


Catatan:

1. Ya, hal itu karena sesungguhnya kebodohan itu adalah termasuk sebab timbulnya kesesatan dan penyimpangan yang paling besar pada umat manusia !

Dan kesesatannya itu tidak sebatas menimpa kepada diri seseorang tersebut, tetapi juga menimpa kepada orang lain yang dia sesatkan, terutama dari kalangan para pengikutnya.

Bahaya kebodohan seperti itu, pernah dijelaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti dalam hadits Abdullah bin Amru bin Al-Ash rodhiyallohu anhuma, dia pernah berkata: "Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللهَ لاَ يَقْبِضُ العِلْمَ اِنْتِزَاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ النَّاسِ وَلَكِنْ يَقْبِضُ العِلْمَ بِقَبْضِ العُلَمَاءِ حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِماً اِتَّخَذَ النَّاسُ رُؤُوساً جُهَّالاً فَسُئِلُوا فَأَفْتَوا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوا وَأَضّلُّوا


“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dari manusia itu secara langsung, akan tetapi Dia mencabut ilmu itu adalah dengan mewafatkan para ulama. Sehingga ketika Dia tidak menyisakan seorang ulama pun, orang-orang mengangkat para pemimpin dari kalangan orang-orang yang bodoh. Apabila mereka ditanya, maka mereka berfatwa dengan tanpa ilmu, akibatnya mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

2. Ketahuilah pula, bahwa kebodohan itu, disamping dia itu adalah penyebab timbulnya kesesatan dan penyimpangan pada diri seseorang, kebodohan itu juga adalah merupakan sebab yang paling besar yang menghalangi seseorang dari mengikuti Al-Haq (kebenaran) !

Al-Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah berkata:

“Sesungguhnya terjadinya penyimpangan pada sebagian orang itu adalah disebabkan sedikitnya ilmu pengetahuan mereka (yakni kebodohan mereka) tentang tuntunan Nabi shallallahu alaihi wasallam.” 

(I’laamu Al-Muwaqqi’iin (1/44), karya Ibnul Qoyyim rohimahulloh)

Al-Imam Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah rahimahullah juga pernah berkata : 

“Sebab-sebab yang menghalangi seorang hamba dari menerima (dan mengikuti) kebenaran itu banyak sekali, diantaranya adalah: BODOH terhadap Al-Haq (tidak mengetahui kebenaran) !

Dan ini merupakan sebab yg paling dominan menimpa mayoritas (kebanyakan) manusia.

Karena barangsiapa tidak mengetahui (hakekat) sesuatu, niscaya dia akan memusuhinya dan juga memusuhi para pengikutnya.” 

(Hidaayatu Al-Hiyaaroo Fi Ajwibati Al-Yahuudi wa An-nashooroo, hal.18).

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah juga pernah berkata:

“Dan tidaklah engkau menjumpai seseorang terjerumus dalam perbuatan bid’ah, melainkan sebabnya adalah karena dia kurang sempurna dalam mengikuti tuntunan (Sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam), baik secara ilmu maupun pengamalan.

Adapun orang yang mengetahui dan mengikuti As-Sunnah dengan sebenarnya, maka tidak ada pada dirinya faktor yang mendorongnya untuk berbuat bid’ah !

Sedangkan orang-orang yang bodoh tentang As-Sunnah (tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam), mereka akan (mudah) terjerumus ke dalam perbuatan bid’ah.”

(Syarhu Hadiits La Yazni az-Zaani, hal.35).

3. Oleh karena itulah, wajib bagi kita semua untuk menghilangkan kebodohan dari diri kita masing-masing.

Dan tidak ada cara yang paling tepat dan benar untuk mengobati dan menghilangkan kebodohan, kecuali dengan meniti jalan menuntut ilmu syar’i, baik dengan menghadiri majelis-majelis ta’lim, bertanya kepada para ulama, membaca, mendengarkan kajian Islam dan sebagainya !

0 komentar:

Posting Komentar

Search

Bookmark Us

Delicious Digg Facebook Favorites More Stumbleupon Twitter