📚 Keutamaan dan Keteladanan Ummahatul Mukminin
Di antara perjalanan waktu yang membentang, ada wanita-wanita pilihan yang namanya diabadikan bukan hanya dalam tinta sejarah, tetapi di hati setiap mukmin yang mencintai Rabb-nya. Mereka adalah Ummahatul Mukminin, para istri Rasulullah ﷺ, wanita-wanita agung yang menjadi tiang rumah tangga kenabian, penopang risalah juga setiap mereka berperan dalam dakwah Nabi ﷺ.
Di bawah naungan cinta kepada Allah ﷻ dan Rasul-Nya, mereka menapaki jalan yang penuh keikhlasan dan pengorbanan. Mereka adalah ibu bagi orang-orang beriman, wanita-wanita yang tidak pernah silau oleh gemerlap dunia. Sebaliknya, hati mereka hanya terikat kepada Rabb mereka, dan langkah mereka adalah cerminan ketaatan serta kesetiaan yang tidak ternilai.
Betapa indah gambaran hidup mereka. Masing-masing membawa keutamaan yang luar biasa, menjadikan mereka layak mendapatkan jaminan surga. Meski begitu, mereka tetap teguh dalam ibadah, melangkah dengan hati yang penuh taqwa, dan memberikan khidmat terbaik kepada suami mereka, Rasulullah ﷺ.
Nama-nama mereka adalah kilau mutiara yang tak lekang oleh zaman. Ada Khadijah binti Khuwailid, yang cintanya kepada Nabi ﷺ tak tergoyahkan bahkan di tengah ujian terberat. Ada Aisyah binti Abu Bakar, yang kecerdasannya menerangi jalan ilmu bagi generasi setelahnya. Ada Hafshah binti Umar, wanita shalihah yang menjaga malamnya dengan shalat dan puasanya dengan sabar.
Mereka bukan hanya istri seorang Nabi, tetapi teladan bagi setiap muslimah. Dari kesederhanaan Saudah binti Zam’ah, kelembutan Zainab binti Jahsy, hingga keberanian Shafiyyah binti Huyai, kita menemukan mozaik yang indah dari peran wanita dalam Islam.
Dalam ketundukan mereka kepada Allah, kita belajar arti keimanan. Dalam khidmat mereka kepada Rasulullah ﷺ, kita menemukan hakikat cinta yang tulus dan bagaimana sebenar-benarnya menjadi wanita yang bertaqwa di hadapan Rabbnya dan istri shalihah dihadapan suaminya. Dan dalam kehidupan mereka, kita menyaksikan potret wanita yang benar-benar dimuliakan oleh syariat.
Semoga kita, para muslimah, mampu menjadikan mereka sebagai teladan, bercermin dari kemuliaan mereka, dan menapaktilasi jejak ketaatan yang mereka tinggalkan. Sebab, sejatinya, kemuliaan wanita adalah dalam ketaatan kepada Rabb-nya dan kesungguhannya dalam menjalankan peran di muka bumi sebagai hamba, anak, istri, dan seorang ibu.
Ketika teringat atau disebutkan atau terbaca dalam buku nama-namanya, maka teringatlah apa yg membuat hati ini begitu kagum yang hendak untuk diteladani, baik yang berasal dari hadits Nabi ﷺ maupun atsar yang shahih. Semoga bisa menjadi role model untuk diteladani setiap muslimah terutama bagi yg hendak dirinya menjadi istri yang shalihah.
1. Khadijah binti Khuwailid
"Sebaik-baik wanita di bumi (pada zamannya) adalah Maryam dan sebaik-baik wanita di bumi (pada zamannya) adalah Khadijah."
Rasulullah ﷺ bersabda ketika Aisyah radhiyallahu anha mengatakan bahwasanya ia telah menggantikan Khadijah:
"Tidak, demi Allah, Allah tidak pernah memberi pengganti yang lebih baik darinya. Dia (Khadijah) beriman kepadaku saat semua manusia mengingkariku, dan dia membenarkan apa yang aku bawa saat semua manusia mendustakanku. Dia menolongku dengan hartanya saat semua manusia enggan, dan melalui rahimnyalah Allah mengaruniai untukku anak-anakku, tidak dari istri-istriku yang lain."
---
2. Saudah binti Zam'ah
'Aisyah radhiyallahu anha berkata, "Aku tidak pernah menemukan seorang wanita yang lebih kusukai jika diriku menjadi dirinya, selain Saudah binti Zam’ah. Seorang wanita yang kekuatan jiwanya luar biasa."
Ketika usianya semakin tua, ia memberikan hari gilirannya bersama Rasulullah kepada 'Aisyah, Saudah berkata, Wahai Rasulullah, aku hendak memberikan hari giliranku bersamamu kepada 'Aisyah." Karena ia ingin menyenangkan Nabi, maka ia rela mengalah dengan Aisyah.
"... dan Allah telah memerintahkan kepadaku untuk tetap tinggal di dalam rumahku, maka demi Allah aku tidak akan keluar dari rumahku sampai aku meninggal dunia."
3. 'Alisyah binti Abu Bakar
'Aisyah radhiyallahu anha memerintahkan :
"Singkirkan gangguan darimu, berhiaslah untuk suamimu sebagaimana kamu berhias untuk berkunjung, dan taatilah suamimu apabila dia memerintahkanmu berbuat sesuatu."
"Kecintaannya terhadap ilmu cukup besar sehingga beliau menjadi rujukan bagi para ulama dan penuntut ilmu. Bukti terbesar yang menjadi saksi atas keluasan ilmu beliau adalah jumlah periwayatan beliau yang mencapai 2.210 hadits."
---
4. Hafshah binti 'Umar
"Ia adalah wanita yang banyak berpuasa, banyak mengerjakan shalat malam, dan sesungguhnya ia adalah istrimu di Surga."
---
5. Zainab binti Khuzaimah
Keengganannya menyaingi Ummahatul Mukminin lainnya menjadikannya hidup di bawah naungan kasih sayang dan cinta Rasulullah, sehingga semua waktunya ia gunakan untuk beribadah.
---
6. Ummu Salamah binti Abu Umayyah
Ummu Salamah radhiyallahu anha memberikan saran kepada Rasulullah ﷺ ketika tak ada seorang pun yang berdiri mengerjakan perintahnya dihari Qurban.
"Wahai Rasulullah, sungguhkah engkau menginginkan hal itu? Keluarlah dan janganlah engkau mengatakan sepatah kata pun kepada mereka sampai engkau menyembelih hewan kurbanmu lalu memanggil tukang cukur untuk mencukur rambutmu...."
"... ketika para Sahabat melihat hal tersebut, mereka pun sontak berdiri dan menyembelih hewan-hewan kurban mereka...."
---
7. Zainab binti Jahsy
"Orang yang pertama menyusulku (wafat) di antara kalian adalah yang paling panjang tangannya." Maka, kami pun (istri-istri Nabi) berlomba-lomba menjulurkan tangan, siapakah di antara kami yang paling panjang tangannya. Ternyata, yang paling panjang tangannya adalah Zainab binti Jahsy, karena dia berusaha dengan tangannya sendiri dan bersedekah dengan hasil usahanya itu.
---
8. Juwairiyah binti al-Harits
"... Dengan Rasulullah menikahinya, seratus orang keluarganya dari Bani al-Mushthaliq dibebaskan. Aku ('Aisyah) tidak pernah mengetahui wanita yang lebih membawa berkah bagi kaumnya selain daripada Juwairiyah."
---
9. Shafiyyah binti Huyai
"Demi Allah, wahai Rasulullah, aku senang jika sakit yang engkau derita sekarang ini aku yang mengalaminya."
Ketika mendengar kalimat itu, para istri beliau yang lain mengerlingkan mata mereka kepadanya (karena tidak suka). Rasulullah pun melihat mereka dan berkata:
"Berkumurlah (berwudhulah) kalian!"
Mereka bertanya: "Dari apa, wahai Rasulullah?"
Beliau menjawab: "Dari kerlingan mata kalian kepada Shafiyyah. Demi Allah, dia benar-benar jujur dalam ucapannya itu."
---
10. Ummu Habibah binti Abu Sufyan
"Wahai Rasulullah, nikahilah saudariku, puteri Abu Sufyan!"
Beliau bertanya: "Apakah engkau menyukai hal itu?"
Maka aku menjawab: "Ya, aku menjadi istrimu tidaklah sendirian, dan orang yang paling aku sukai mendapatkan kebaikan bersamaku adalah saudara perempuanku." Maka, Rasulullah ﷺ bersabda: "Perbuatan itu tidak dihalalkan bagiku."
---
11. Maimunah binti al-Harits
"... Maimunah telah pergi dan membiarkanmu bebas berbuat apa yang kamu kehendaki. Ketahuilah, sesungguhnya ia (Maimunah) adalah orang yang paling bertakwa kepada Allah di antara kami dan paling menjaga tali silaturrahim."
____
Dengan mempelajari kehidupan para Ummahatul Mukminin, kita dapat meresapi setiap hikmah dan faidah yang terkandung dalam kisah hidup mereka. Setiap kata, setiap tindakan, dan setiap pengorbanan yang mereka lakukan bukan hanya sekadar cerita sejarah, tetapi juga pelajaran berharga yang bisa kita teladani. Jika tidak bisa meneladani 100%, yakinilah masih ada kesempatan meneladani presentase 99%, 90%, 80% dst sesuai kemampuan yang maksimal tentunya dengan melakukan sebab-sebab dan atas pertolongan Allah ﷻ. Sebagaimana mereka dimuliakan, semoga kita pun bisa meraih kemuliaan di sisi-Nya.
___
📚Referensi :
• Disadur dari Silsilah Ummahaat al-Mu'miniin wad Da'wah Ilallaah oleh Dr. Khalid bin Muhammad.
• Disadur dari Ummahat Al-Mukminin. Dr. Muhammad bin Sulaiman.
0 komentar:
Posting Komentar